Bungkesmas Cover Kesehatan 5000-an Masyarakat Miskin

1265

Berkembang pesat

JAKARTA—sejak digulirkan tiga tahun lalu, pertumbuhan program Tabungan Kesehatan  Masyarakat (Bungkesmas) sangat menggembirakan. Per September 2014, tercatat ada 5.236 masyarakat yang notabene berasal dari kalangan ekonomi rendah menjadi penerima manfaat program ini.

“Dengan banyaknya masyarakat yang menjadi peserta, bertambahnya jumlah BMT yang menjadi mitra provider dan luasnya jangkauan program membuktikan program ini diterima masyarakat,” ujar Wakil Direktur Social Trust Fund UIN Jakarta, Amelia Fauziah.

Bungkesmas adalah program advokasi dan edukasi yang dilakukan Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Program ini didesain dengan memadukan unsur tabungan dan asuransi kesehatan dalam satu paket produk. STF UIN Jakarta menggandeng Koperasi Jasa Keuangan Syariah atau BMT sebagai mitra atau provider. “Pemilihan BMT dan koperasi sebagai pelaksana program ini karena lembaga ini bekerja di level akar rumput,” tambah Amelia.

Melalui program ini masyarakat miskin diajarkan untuk menyisihkan pendapatan sebagai cadangan jika sewaktu-waktu mengalami musibah, sakit, atau kecelekaan. Cadangan tabungan ini penting, agar mereka takperlu menjual asset ekonomi karena musibah yang dialami. “Dengan begitu mereka bisa melwati masa-masa sulit dengan mengandalkan tabungan kesehatan yang dimiliki.”

Amelia menjelaskan, saat ini pemerintah memang telah menjamin seluruh warga negara untuk mengakses pelayanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun, berdasarkan riset yang dilakukan, kebanyakan warga miskin yang di-cover JKN, mereka masih tetap membutuhkan uang tunai untuk obat tambahan, lebih-lebih kebutuhan keluarga yang ditinggalkan karena pengobatan di rumah sakit.

Program ini memang menyasar masyarakat miskin, atau kelas ekonomi rendah. Program ini digulirkan berangkat dari data bahwa sepertiga penduduk Indonesia, atau 77 juta orang, tidak memiliki simpanan yang dapat diandalkan apabila terkena musibah. Lebih-lebih masyarakat miskin yang bekerja di sektor informal dan kondisi keuangannya sangat rentan.

Program mikro asuransi Bungkesmas ini adalah terobosan agar masyarakat miskin atau kelangan ekonomi rendah dapat terproteksi. Saat ini, program Bungkesmas telah berjalan di Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Banten, dan Jabodetabek, dengan mitra provider 71 BMT atau koperasi. -mir-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here