Wakaf Untuk Membina Umat

1806

SOSOK DONATUR

Prof. Dr. Ridlo Masduki

Bangunan yang menyerupai masjid dan berwarna putih itu nampak kusam. Di sekelilingnya tumbuh ilalang setinggi paha orang dewasa. Sampah pun berserakan di pojok depan bangunan. Sepertinya, sudah berbilang bulan bangunan itu tak dikunjungi oleh pemiliknya.

Bangunan beserta lahan seluas 2.213 meter persegi itu berlokasi di Jalan Intan Desa Cidokom, Gunung Sindur Bogor. Aset ini dimiliki oleh Prof. Dr. Ridlo Masduki, salah seorang guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejatinya, bangunan beserta lahan luas itu sudah ‘diserahkan’ untuk kegiatan sosial keagamaan warga sekitar. Namun karena suatu dan lain hal, program yang dijalankan tidak berlangsung lama.

Prof. Ridlo juga sempat akan mewakafkan aset itu kepada salah satu lembaga wakaf terbesar di Indonesia. Namun, proses birokrasi yang rumit menjadikannya sedikit terhambat. Niat mulia Prof. Ridlo ini akhirnya disambut oleh STF UIN Jakarta, lembaga sosial kemanusiaan yang notabene berada di kampus tempatnya mengajar. Tak berpikir lama, Prof. Ridlo akhirnya mewakafkan aset ini untuk dikelola STF UIN Jakarta demi membangun umat melalui program-program yang dijalankannya.

Oleh STF UIN Jakarta,  aset wakaf tersebut difungsikan sebagai Center for Rural Community Development and Social Entrepreneurship, yang disingkat Cercondeso. Bangunan yang tadinya kusam kini menjadi nampak rapi. Rumput dan ilalang yang tinggi tak beraturan pun dipangkas, berbagai kegiatan sosial keagamaan pun dilangsungkan di tempat ini.

Tercatat beberapa kegiatan seperti bakti sosial, bazar murah, layanan pengobatan gratis, ceramah agama, pesantren kilat, dan kuliah kerja nyata pernah diselenggarakan di Cercondeso. Cita-cita untuk membina umat seperti yang diharapkan Prof. Ridlo pun perlahan mulai dipenuhi.

Menurut Prof. Dr. Ridlo, pemberian wakaf ini merupakan wujud nyata ingin membangun dan membina umat. Ia berharap aset wakaf  tersebut bisa dimanfaatkan oleh warga di Desa Cidokom untuk membina umat yang sholeh. “Pemimpin kalau sholeh kan baik. Jadi petani ya petani yang sholeh, jadi guru juga guru yang sholeh,” katanya.

Prof. Dr. Ridlo Masduki menganggap STF UIN Jakarta sebagai lembaga terpercaya. Penyerahan tanah wakaf ini juga telah dibuatkan sertifikat wakaf dan telah dilakukan pembacaan ikrar wakaf pada Rabu (17/6) di ruang meeting STF UIN Jakarta. Adapun akta wakaf masih menunggu proses pengesahan pejabat terkait.

Selain itu, Prof. Ridlo yang merupakan Guru Besar Sastra Arab di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta juga telah menjadi donator tetap STF UIN Jakarta. Beliau mengatakan, alasan berdonasi melalui STF UIN Jakarta karena memiliki visi yang sama yaitu dalam hal mengembangkan sumber daya manusia (sdm) melalui pemberian beasiswa. “Karena saya tidak bisa menyeleksi, maka saya bergabung dengan STF UIN Jakarta,” ujar Prof.Ridlo, Kamis (9/7).

Pemberian beasiswa ini, menurut Prof. Dr. Ridlo dapat meningkatkan kualitas SDM agar menjadi lebih baik, yang jujur, pintar dan sholeh. Sifat sholeh yang dimaksud bukan hanya dalam hal ibadah, namun juga dalam kehidupannya. Ia juga melihat  “STF UIN Jakarta juga memberikan beasiswa tidak untuk satu golongan, tapi untuk semua. Untuk siapa saja sdm yang diperkirakan akan berkembang.” (DEW/MIR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here