“Alhamdulillah, saya mendapat santunan Bungkesmas Rp7.500.000.”
Manfaat program Tabungan Kesehatan Masyarakat (Bungkesmas) benar-benar dirasakan oleh Jakiyah 51, saat suaminya Mulyadi jatuh sakit. Ibu yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) di bilangan Pondok Cabe Tangerang Selatan ini mengaku sangat terbantu dengan program Bungkesmas ketika harus bolak-balik ke rumah sakit mengurus suaminya yang terkena kanker tulang.
“Di Rumah Sakit Fatmawati hampir satu bulan, terus di Bogor, pernah juga di Bakti Husada Gaplek,” ceritanya kepada Trust saat berkunjung ke rumahnya beberapa waktu lalu.
Jakiyah dan suaminya telah menjadi peserta Bungkesmas selama satu tahun. Ia didaftarkan oleh tetangganya, yang juga pemilik rumah tempat ia bekerja. “Saya hanya diminta KTP dan KK,” katanya.
Saat suaminya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit berkali-kali, ia pun mendapat kemudahan dalam mengurus klaim. Dirinya mengaku hanya diminta surat keterangan rawat inap dari rumah sakit tempat suaminya dirawat. Tak menunggu lama, pihak STF UIN Jakarta sudah datang ke rumahnya mengantar uang santunan rawat inap.
Demikian pula ketika suaminya akhirnya dipanggil Sang Maha Kuasa. Jakiyah kembali mendapat santunan kematian dari Bungkesmas.
“Kita sudah bersyukur banget. Merasa terbantu dan terharu banget. Saya gak duga, gak nyangkamendapat santunan dari STF, total semua yang saya terima sebesar Rp7.500.000. Namanya musibah, gak ada yang tahu kapan datangnya,” tukasnya. (MIR)