Ciputat, STF-Uang merupakan aspek penting bagi kehidupan masyarakat, setiap hari masyarakat tentu melakukan transaksi. Begitu pun mahasiswa yang semakin dewasa, mereka dituntut lebih mandiri mengelola keuangan.
Meski sumber pemasukan mahasiswa sebagian besar diperoleh dari orang tua. Namun tak sedikit dari mereka sudah mampu menghasilkan uang dengan usaha kecil-kecilan dan keahlian yang dimiliki.
Dalam acara Training of Financial Literacy and Bungkesmas Program yang diadakan Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jumat-Sabtu (2-3/10) di Gedung Ex. Pusbangsitek UIN Jakarta. Peserta yang hadir yakni mahasiswa berjumlah 25 orang, mereka merupakan penerima beasiswa STF UIN Jakarta.
Sri Hidayati M. ED, sebagai Manager Bungkesmas STF UIN Jakarta mengatakan, “Mahasiswa sebenarnya memiliki pemasukan yang cukup banyak, namun sangat disayangkan jika uang yang diperoleh tidak bisa di-manage dengan baik, atau menguap begitu saja.”
Pada pelatihan ini, Sri membagi peserta dalam tiga kelompok, kemudian peserta diminta menuliskan pengeluaran dalam satu bulan. Selanjutnya mereka diminta menuliskan sumber pemasukan dalam satu bulan. Terlihat, semua kelompok menunjukan lebih banyak pengeluran dari pada pemasukan.
“Besar pasak dari pada tiang bukan?” Tanya Sri kepada peserta. Hal ini menurutnya, telah menunjukan mahasiswa belum mampu melihat skala prioritas dalam memanfaatkan uang. Ia mengatakan, mahasiswa belum bisa membedakan keinginan dan kebutuhan. Bahkan, sebagian mahasiswa belum terpikir menabungkan sebagian penghasilannya sejak awal diperoleh.
Selanjutnya materi Arus Kas atau Aliran Keuangan Keluarga disampaikan Emi Ilmiah, selaku Manager Program STF UIN Jakarta. Peserta dibagi lagi ke dalam tiga kelompok, mereka diberikan lembar kerja Perencanaan Keluarga Menyusun Arus Kas dalam satu tahun. Peserta diminta untuk menyelesaikan simulasi permasalahan keuangan suatu keluarga.
Setelah peserta menyelesaikan soal simulasi, Emi meminta peserta menyelesaikan permasalahan keuangannya masing-masing dengan cara yang sama. Dari hal ini, ia berharap agar mahasiswa bisa mulai memperhatikan perencanaan keuangannya.
“Minimal bisa mengatur keuangan untuk diri mereka sendiri. Selanjutnya STF UIN Jakarta akan memfasilitasi peserta dalam pelatihan trainer. Diharapkan peserta bisa membagikan ilmu ini ke masyarakat luas. Bisa juga dalam kegiatan KKN.” Ujarnya.
Tabungan dan Asuransi Kesehatan
Selain materi managemen keuangan keluarga. Fuzi Fauziah S.Sos menjelaskan manfaat produk dan jasa keuangan untuk mencapai tujuan keuangan. Salah satunya menjelaskan pentingnya menabung untuk mencapai tujuan jangka pendek maupun panjang. Dengan menabung, diharapkan bisa memenuhi keperluan keuangan yang mendesak.
Sri Hidayati menambahkan, STF UIN Jakarta memiliki program pemberdayaan masyarakat yakni Tabungan Kesehatan Masyarakat (Bungkesmas). Bungkesmas adalah program advokasi dan edukasi yang dilakukan STF UIN Jakarta guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, dengan desain unsur tabungan dan asuransi kesehatan dalam satu produk.
Bungkesmas ini, menurut Sri, bisa membuat masyarakat lebih tenang dalam menghadapi masalah keuangan karena telah memiliki tabungan dan asuransi kesehatan. “Semoga melalui pelatihan ini mahasiswa bisa mengenalkan ke masyarakat tentang pentingnya menabung juga asuransi kesehatan.”
Thahera Salim, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknolohi mengatakan, materi yang diberikan sangat bermanfaat. “Juga belum pernah mendapakan materi seperti ini sebelumnya,” ujarnya. (DEW)