Pendidikan Multikultural di Tengah Ancaman Disintegrasi Bangsa

3289

Indonesia sebagai negara majemuk yang memiliki keberagaman suku, bahasa, agama dan budaya. Para pendiri bangsa telah merumuskan sebuah ideologi Pancasila, yang mengikat perbedaan dalam payung ‘Bhineka tunggal ika’ yang artinya ‘Berbeda-beda tapi tetap satu’. Namun, sebenarnya keberagaman juga dapat menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia, bila masyarakatnya kurang akan pemahaman mengenai keragaman. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa Indonesia.

Melalui program terbaru yakni sarasehan, STF UIN Jakarta yang bergerak dalam bidang pendidikan dan social justice, mengajak para civitas akademika UIN Jakarta untuk berdiskusi dengan tema Urgensi Pendidikan Multikultur di Tengah Intoleransi Keberagaman Bangsa. Menjadi pembuka untuk kegiatan diskusi-diskusi selanjutnya, Bapak Muhammad Zuhdi, Ph.D selaku Wakil Direktur STF UIN Jakarta yang juga ahli dalam bidang pendidikan diundang untuk berbagi ilmunya.

Dalam diskusi yang berlangsung pada Jumat (28/7), Bapak Zuhdi berpesan agar masyarakat bisa meningkatkan pemahaman melalui pendidikan. Agar tidak lagi melahirkan subjektifitas yang mana hal ini bisa menggiring situasi ke dalam disintegrasi bangsa. “Pendidikan sebagai awal dari benteng pengetahuan harus bisa berperan serta membendung ancaman ini,” pesan Pak Zuhdi menyiratkan pentingnya peran pendidikan sebagai pemersatu bangsa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here