UIN Jakarta, STF News— Lembaga Sosial dan Kemanusiaan Social Trust Fund UIN Jakarta resmi meluncurkan Divisi Riset dan Publikasi pada Rabu, 7 November 2018 bertempat di kantor STF. Acara ini menghadirkan direktur STF Dr. Amelia Fauzia, wakil direktur Muhammad Zuhdi, Ph. D., manajer-manajer STF lainnya dan para staf yang bertugas.
Selaku pemimpin Divisi Riset dan Publikasi Endi Aulia Garadian S. Hum. menuturkan saat ini STF sudah berumur 6 tahun, kehadiran divisi ini sangatlah cocok untuk pengembangan STF UIN Jakarta. Selain itu, divisi ini penting karena filantropi menjadi isu yang semakin dilirik orang. Sebelumnya, STF UIN Jakarta pun pernah melakukan riset filantropi keadilan sosial di tahun 2017.
Selain itu, dasar pijakan terbentuknya divisi ini yaitu mengingat teman-teman yang sedang melanjutkan studi jenjang S2. Kegiatan ini diharapkan akan membantu penelitian teman-teman yang nantinya akan dibimbing langsung oleh Ibu Amel, Pak Zuhdi dan lain-lain.
“Divisi ini menjadi ruang kita belajar bersama, dan kegiatan yang sudah berjalan tiap hari Rabu adalah kelas metodologi penelitian. Nantinya, divisi ini juga akan memiliki program seminar dan penerbitan buku,” ungkapnya.
Di sisi lain, Pak Zuhdi mengapresiasi hadirnya divisi riset dan publikasi di STF UIN Jakarta. Hal ini akan menjadi pembeda antara lembaga STF dengan lembaga kemanusiaan lainnya. Divisi ini akan menjadi terobosan yang sangat baik untuk kedepannya.
Menurutnya, jika suatu lembaga memiliki riset yang kuat hasilnya untuk lembaga juga akan sangat bagus. Sehingga, program apapun yang nantinya akan kita luncurkan hasilnya pasti memuaskan karena bermula dari riset.
“Inisiatif yang mungkin tidak terlambat, ini sangat tepat dan memang harus ada. Harus benar-benar dikembangkan karena menurut pengalaman saya pribadi apa-apa harus riset terus seminar baru meluncurkan program,” tuturnya.
Dalam sambutan, Bu Amelia Fauzia menerangkan bahwa sudah waktunya STF memiliki divisi riset dan publikasi. Besar potensi yang akan dimiliki nantinya sangat baik untuk mengembangkan lembaga STF UIN Jakarta.
“STF itu tempat kita belajar bersama, alasan kemaren ada kelas metlit ya kita perlu mengembangkan potensi yang dimiliki setiap anggota. Metlil membantu kita berfikir secara rasional. Jadi kalau kita pengin punya lembaga bagus kita juga harus meningkatkan skill,” ungkapnya.
Lebih lagi, tambahnya, kegiatan ini akan menjadi distingsi STF dengan lembaga-lembaga filantropi lain. Semoga divisi ini akan terus berkembang dan ini menjadi tempat kita belajar bersama.