Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta dan Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, resmi jalin kerjasama dalam “Pelatihan dan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Perempuan Berbasis Digital dan Teknologi dan Toleransi.” Kesepakatan dua lembaga itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh pimpinan kedua pihak; Direktur STF UIN Jakarta Dr. Amelia Fauzia dan Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang Addi, SP.,MM.
Dr. Amelia Fauzia menuturkan, Kabupaten Enrekang merupakan pemasok bawang merah terbesar, sehingga fokus pendampingan pada kelompok produksi bawang goreng. Hasil panen yang tidak terjual itu nantinya diolah oleh para perempuan KWT dalam bentuk bawang goreng.
Hal penting yang tertera dalam kesepakatan itu adalah rencana pelatihan dan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di dua desa terpilih, yaitu Desa Pekalobean (Kecamatan Anggeraja) dan Desa Bubun Lamba (Kecamatan Anggeraja). “Ada 15 KWT tapi hanya 2 KWT bawang merah (KWT Bambu Ijo dan KWT Manini Punala) yang STF UIN Jakarta dampingi dan 1 kelompok olahan makanan khas Enrekang semuanya di lokasi Kecamatan Anggeraja, 1 jam saja jika kita akan ke Toraja,” jelasnya.
Pendampingan akan dilaksanakan selama 4 bulan kegiatan dengan melibatkan penyuluh pertanian dan 5 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematis, serta bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UMKM. Para pendamping ini terlebih dahulu akan diikutkan dalam Training of Trainer. Seluruh kegiatan ini akan diobservasi oleh peneliti UIN Jakarta dan University of New South Wales (UNSW) Australia.
Perjanjian antara STF UIN Jakarta dan Dinas Pertanian sebetulnya sudah direncanakan sejak lama. Namun kerjasama itu tertunda lantaran pergantian kepala dinas. Selain dengan Dinas Pertanian, STF UIN Jakarta juga menjalin kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Enrekang. STF UIN Jakarta segera berkoordinasi dengan tiga dinas ini untuk menyusun program tahun depan. “Harapannya pemberdayaan di e-commerce dan digital ini bisa meluas di seluruh Kabupaten Enrekang,” ujar Dr. Amelia, Selasa 17 September 2019. (FAIZ)