Tidak cukup penyampaian materi di hari pertama, program PRESTASI dilanjutkan pada hari ke dua, Minggu (20/10). Materi “Volunteerism” disampaikan oleh Direktur Nasional The Duke of Edinburgh’s International Award Indonesia, Aurina Setyawitta. Melalui materi yang disampaikan, para peserta semakin dibukakan mata hatinya tentang volunteering. Bervolunteer dapat menciptakan perubahan yang lebih baik, terlebih bukan hanya orang lain yang merasakan dampak positif dari bervolunteer, diri sendiripun dapat merasakannya.
“Dengan bervolunteer kita dapat meningkatkan self-confidence dan self-esteem dalam diri kita. Bervolunteer juga menjadi ruang untuk mencari pengalaman dan meningkatkan kualitas diri kita.”
Pemateri terakhir ditutup oleh salah satu alumni beasiswa STF UIN Jakarta pada angkatan pertama yang baru saja menyelesaikan gelar masternya di Australia, Agus Sufyan. Dalam sharing ini, banyak sekali motivasi yang dapat diresapi para volunteer untuk mewujudkan impian yang dibangun menjadi nyata.
Menjadi relawan adalah sebuah panggilan jiwa untuk membantu meringankan beban saudara kita yang membutuhkan. Menjadi relawan tidak perlu menunggu untuk menjadi tua dan kaya. Kini, para relawan, khususnya relawan milenial tidak hanya sekedar dapat terlibat dalam kegiatan filantropi dengan memberikan donasi, tapi memanfaatkan potensi dan kapasitasnya untuk mengembangkan dan mempertajam sebuah inisiatif sosial. Keterlibatan relawan milenial juga menjadi sebuah bentuk investasi pengembangan kualitas diri dan pembentukan karakter untuk bekal di masa mendatang.
Melalui program PRESTASI, pasti tercipta volunteer yang berdedikasi dan berprestasi.
(Nurlailatul Qodriyah, Volunteer STF UIN Jakarta)