Jum’at, 20 Desember 2019, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melangsungkan Seminar Pendidikan Indonesia dan Peluncuran buku berjudul, “Autobiography Amany Lubis: Namaku Harapan.” Bersamaan dengan acara tersebut Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Amany Lubis memberikan penghargaan kepada 3 (tiga) orang perempuan hebat yang mendedikasikan hidup mereka sebagai civitas akademika di UIN Jakarta. Diantara mereka adalah Prof. Dr. Amelia Fauzia, MA belau diberikan penghargaan sebagai Dosen Pengabdi.
Penghargaan tersebut sebagai bentuk pengakuan terhadap kiprah beliau selama ini sebagai seorang akademisi yang telah berdedikasi, mengajar dan melakukan penelitian, sekaligus sebagai seorang aktivis yang konsen pada pemberdayaan masyarakat, dan sosial kemanusiaan.
Sebagai seorang akademisi ibu Amelia telah menghasilkan banyak karya ilmiah baik buku dan jurnal yang bereputasi internasional, beliau juga tercatat sebagai fellowship researcher pada beberapa perguruan tinggi di luar negeri antara lain di UNSW Australia dan National University of Singapur (NUS).
Aktivitas beliau di bidang sosial kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat salah satunya juga didorong oleh kajian beliau di bidang filantropi khususnya filantropi Islam, sehingga pada tahun 2012 beliau mendirikan Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta, yaitu lembaga yang mendedikasikan pada kegiatan sosial kemanusiaan, pemberdayaan, endowment sekaligus sebagai lembaga riset.
Pemberian beasiswa, dana talangan dan program orang tua asuh untuk mahasiswa UIN Jakarta adalah bentuk riil bagaimana ibu Amelia Fauzia melalui STF UIN Jakarta mencoba membantu mahasiswa UIN Jakarta yang tidak mampu dan berprestasi tetap bisa menyelesaikan pendidikan dan menggapai cita-cita mereka. Belum lagi beliau juga menginisiasi program beasiswa bagi pelajar yang tinggal di daerah dan beasiswa perdamaian bagi pelajar yang tinggal di daerah pasca konflik. Beasiswa kedua menurutnya merupakan bentuk nyata praktik filantropi Islam yang lebih berkeadilan sosial. Melalui beasiswa perdamaian beliau berharap akan terbuka dialog antara anak-anak dari pihak-pihak yang berkonflik sehingga bisa terbangun komunikasi, kebersamaan yang membawa terwujudnya perdamaian dan keadilan sosial.
Di bidang kemanusiaan, STF UIN Jakarta lembaga yang beliau pimpin saat ini, telah turut berpastisipasi mendukung perdamaian melalui bantuan pembangunan sekolah bagi para pengungsi di Rakhene, Myanmar yang sebelumnya berkonflik. Di bidang kebencanaan, STF UIN Jakarta juga telah berpartisipasi membantu para korban bencana yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia beberapa tahun terakhir seperti di Palu, Lombok dan Banten.
Melalui STF, ibu Amelia juga menginisiasi berbagai program advokasi atau pemberdayaan untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat pra sejahtera. Program Bungkesmas (Tabungan Kesehatan Masyarakat) salah satunya, merupakan program advokasi innovatif yang sudah berhasil beliau jalankan hampir 10 tahun. Program ini telah berhasil membantu lebih dari 18.000 orang di 10 provinsi di Indonesia untuk memiliki jaminan kesehatan murah dan terjangkau sekaligus meningkatkan literasi keuangan mereka. Kegiatan advokasi lainnya yang diinisiasi dan dipimpin oleh ibu Amelia berupa pemberdayaan ekonomi perempuan pelaku usaha mikro di 3 provinsi (Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan NTB). Kegiatan ini mengajak para perempuan pelaku usaha melakukan pemasaran online menggunakan berbagai platform digital sehingga mereka mampu meningkatkan skala usaha mereka sekaligus diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai toleransi.
Aktivitas beliau tentu saja tidak hanya di situ, ibu Amelia juga tercatat pernah menjabat sebagai pengurus BWI (Bada wakaf Indonesia) dan jabatan di beberapa lembaga lainnya. Di tengah kesibukannya sebagai dosen, peneliti beliau tetap memberi perhatian pada bagaimana membantu masyarakat dan memandirikan mereka. Oleh karenanya beliau sangat layak diberikan penghargaan sebagai Dosen Pengabdi. Selamat Prof. Dr. Amelia Fauzia, MA. Terus berkarya dan memberi inspirasi. (Sri Hidayati)