Mahasiswa seringkali menganggap tugas akhir sebagai penghambat kelulusan, bahkan saking lamanya mengerjakan tugas akhir, beberapa terpaksa harus drop out karena gagal menyelesaikannya. Sebetulnya menyelesaikan tugas akhir tepat waktu sangatlah mungkin jika memiliki strategi yang tepat. Maya Defiantry, Ph.D selaku dosen dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan strateginya dalam acara Beyond the Classrooms dari Social Trust Fund UIN Jakarta belajar melampaui ruang kelas, jurusan dan fakultas bertemakan “Strategi Menyelesaikan Tugas Akhir Tepat Waktu”.
Maya memaparkan dalam menyelesaikan tugas akhir 3 poin penting menyoal tantangan dan strategi dalam menyelesaikan tugas akhir yaitu manajemen waktu, manajemen supervisor dan meningkatkan belajar mandiri. Ternyata hal ini sejalan dengan poling yang dilakukan olehnya saat memulai presentasi, ia menanyakan kepada para peserta webinar kendala para mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir, mulai dari sulitnya mencari ide penelitian, dosen pembimbing, manajemen waktu, bekerja, mengurus anak hingga rasa malas yang menguasai diri.
Simak siaran ulangnya di YouTube: Social Trust Fund
Selain itu, Maya juga menjelaskan alasan menunda-nunda mengerjakan tugas disebut juga dengan istilah procrastination. Ada beberapa alasan untuk menunda-nunda penulisan tugas akhir yang diantaramnya yaitu bekerja, sibuk berorganisasi, berbelanja, bersenang-senang (jalan-jalan) ataupun berekreasi, sibuk urusan rumah tangga, sibuk ngurusin anak, dan bermain-main dalam sosial media. “Rata-rata dari kita memiliki waktu hampir 5 jam untuk membuka hp, padahal jika waktu tersebut digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir pasti bisa cepat selesai,” pungkasnya.
Terakhir, Maya menjelaskan strategi yang paling penting dalam menyelesaikan tugas akhir dari sisi peningkatan kemampuan menulis diantaranya kenali wacana akademis, menguasai research tools, cari sumber reverensi yang berkualitas yakni dari jurnal internasional dan nasional. “Intinya, jika ada kemauan pasti banyak jalan dan jika tidak mau pasti banyak alasan,” pungkasnya sembari menutup perjumpaan di sore hari itu.