Minggu, 28 Agustus 2023 Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta mendistribusikan bantuan untuk para perempuan pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Sarongge, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ibu Sri Hidayati, M.Ed selaku Direktur Program STF UIN Jakarta menyampaikan amanat dari para donatur STF untuk para korban bencana gempa Cianjur bantuan senilai Rp10.000.000,- diterima oleh Ibu Wiwiek selaku pendamping UMKM di Saung Sarongge.
Bantuan STF tersebut akan disalurkan kepada 10 perempuan pegiat UMKM di Desa Sarongge, mereka adalah UMKM yang mengikuti kegiatan pembinaan digital marketing oleh STF di tahun 2018 dan ikut serta dalam program pemberdayaan ekonomi perempuan berbasis digital sejak 2019. Program tersebut adalah Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Muslim Berbasis Teknologi Digital dan Nilai Toleransi program pelatihan dilakukan di tiga provinsi di Indonesia Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
“Kami berharap bantuan untuk permodalan tersebut bisa memberikan semangat kepada para perempuan pegiat UMKM khususnya para korban gempa Cianjur. Mengingat di 2020 juga para perempuan pegiat UMKM sudah berjuang di tengah pandemi Covid-19 yang tentunya tidak mudah untuk bangkit,” ujar Ibu Sri Hidayati, pegiat program pemberdayaan ekonomi perempuan di STF yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta.
Ibu Wiwiek pendamping UMKM menjelaskan, adanya gempa tersebut tidak hanya merusak tempat tinggal dan beberapa fasilitas umum lainnya seperti sekolah yang membuat para warga Desa Sarongge harus tinggal di pengungsian. Bahkan alat-alat produksi UMKM juga terdampak kerusakan. Ia berharap dengan adanya bantuan yang disalurkan untuk para perempuan pegiat UMKM di Desa Sarongge dapat memberikan semangat kepada mereka agar dapat terus melanjutkan produksi.
“Saya berusaha untuk memberikan pendampingan kepada para ibu-ibu, ada beberapa yang merasa enggan untuk produksi lagi karena beratnya tantangan pandemi dan juga bencana yang menimpa mereka. Saya tidak lantas mengiyakan begitu saja keputus asaan mereka. Sangat disayangkan apabila mereka tidak bangkit. Mengingat secara legalitas, izin UMKM mereka sudah memenuhi persyaratan seperti perizinan kehalalan dan perizinan PIRT” Jelas Ibu Wiwik penuh harap.
Upaya-upaya di tengah sulitnya kondisi saat pandemi dan bencana terus dilakukan oleh salah satu Perempuan Pegiat UMKM di Desa Sarongge , yakni Ibu Azizah selaku pelaku UMKM dengan produk Teh Sereh Seungit dengan tetap berikhtiar memproduksi dalam jumlah sedikit sebagai bentuk antisipasi jika tiba-tiba ada permintaan. Ia juga mencoba bekerja sama dengan beberapa gerai outlet yang ada di sekitar jalan raya Puncak dan memasarkan produknya melalui media sosial.
Teh Sereh Seungit produksi Ibu Azizah merupakan bentuk prestasi UMKM di Saung Sarongge karena manjadi kebanggaan yang berhasil masuk nominasi di urutan ke-7 dari 600 UMKM di Kabupaten Cianjur. Mereka berharap agar produk Teh Sereh tersebut dapat bertahan hingga babak akhir di 10 besar pada saat pengumuman UMKM terbaik Kabupaten Cianjur.
Dukungan juga terus dilakukan oleh para pegiat dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang turut berperan aktif dalam memasarkan produk dari UMKM Desa Sarongge baik secara langsung maupun melalui marketplace seperti Shopee yang juga berisikan puluhan produk dari Desa Ciputri.