STF News – Selasa, 10 Oktober 2023, Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta mengunjungi Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI dalam rangka silaturahim dan audiensi tentang pengenalan STF, program- program STF serta memaparkan hasil riset praktik filantropi Islam di perguruan tinggi Indonesia.
Kunjungan ini disambut baik oleh Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, beserta jajaran pimpinan kasubdit. Pada kesempatan ini STF dihadiri oleh Prof. Amelia Fauzia, MA, Ph.D selaku Direktur STF, Sri Hidayati, M.Ed selaku Direktur Program STF, dan Gita Safitri bidang fundraising.
Pertama, Prof. Amelia mulai mengenalkan STF sebagai lembaga sosial kemanusiaan UIN Jakarta yang bergerak juga di bidang zakat dan wakaf.
“STF memiliki banyak program diantaranya Beasiswa, CERCONDESO, dana talangan, Charity Store, Zakat dan Wakaf, Bungkesmas, Riset dan Publikasi. STF juga aktif dalam melakukan advokasi seperti tentang tata kelola filantropi di Indonesia dan zakat untuk korban kekerasan seksual. Selain itu, STF memiliki sejumlah peran dalam aktivitas moderasi beragama seperti pembangunan musholla of solidarity oleh volunteer internasional CAUKIN dan volunteer lokal yang banyak mempertemukan kerukunan serta dialog antar budaya”, jelas Amelia.
Lebih lanjut, Amelia juga menjelaskan bahwa STF aktif dalam riset. Salah satu riset terbaru turut dipaparkan dalam kunjungan ini.
Dalam riset Praktik Filantropi Islam di perguruan tinggi Indonesia, kami menemukan bahwa ada 51 lembaga di berbagai universitas baik PTN, PTKIN, PTKIS. Keragaman kelembagaan praktik filantropi di PT memperlihatkan semangat civil society mendukung filantropi, sekalipun aturan negara belum sepenuhnya mendukung pelembagaan yang kuat, sehingga di PTKIN cenderung tertinggal dibanding PTN dan PTIS. Semakin independen kelembagaan, semakin inovatif dan kontributif dengan high impact ke arah penguatan gerakan zakat. Lembaga filantropi di kampus perlu mendapatkan posisi dalam kelembagaan kampus. Demikian poin-poin krusial yang disampaikan Amelia kepada direktur baru sekaligus momen silaturahim.
Prof. Waryono selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf mengapresiasi kehadiran STF yang telah memaparkan program programnya dan hasil risetnya.
“Saya mengapresiasi STF yang telah banyak melakukan inovasi program. Saya bersyukur bisa mendengarkan langsung dari STF bahwa ternyata ada banyak lembaga Filantropi Islam di perguruan tinggi dan ini juga akan menjadi perhatian kami”, jelas Waryono.
Senada dengan itu, para Kasubdit yang hadir juga turut mengapresiasi program-program STF misalnya Ibu Ida selaku Kasubdit Kerjasama mengapresiasi program Bungkesmas (Tabungan Kesehatan Masyarakat) sebagai program yang bisa menjangkau masyarakat kecil di berbagai provinsi. Menurutnya, kedepan ini akan menjadi peluang kerjasama yang baik dengan Kementerian Agama agar tidak hanya dapat menjangkau 12 provinsi, namun bisa sampai 34 provinsi di Indonesia.
Terakhir, Prof. Waryono menyampaikan strateginya dalam mengembangkan potensi zakat dan wakaf.
“Saya setuju bahwa dalam literasi zakat dan wakaf butuh strategi. Kedepan kami akan membuat blue print untuk melihat potensi zakat dan wakaf. Banyak Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang memiliki program beasiswa dan pemberdayaan ekonomi yang bisa berpotensi untuk memberdayakan mustahik di masa depan. Saya selalu menyampaikan kepada lembaga yang hadir disini bahwa bersinergi itu sangat penting agar mendapatkan hasil yang lebih besar manfaatnya.”, papar Waryono.