Jakarta, STF News – 2/9/2024. Di tengah ribuan wisudawan dari berbagai fakultas yang ada di UIN Jakarta, berdiri seorang mahasiswi dari program studi Bahasa dan Sastra Arab dengan penuh rasa bangga. Ia berhasil dinobatkan sebagai wisudawan terbaik fakultas dengan nilai IPK 3,97. Maulida Pitriyah kerap disapa Maul, kini telah menyandang gelar S. Hum adalah sosok yang mencuri perhatian banyak orang ketika wisuda UIN Jakarta ke-133. Dibalik senyum kebahagiannya, tersimpan sebuah kisah mengharukan yang dipenuhi dengan berbagai perjuangan dan pengorbanan.
Tahun 2022 adalah masa-masa yang tidak mudah bagi Maulida. Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk kondisi finansial keluarganya. Momen yang sangat menantang itu membuatnya harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan akademiknya. Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester yang harus dibayar terasa seperti sebuah gunung besar yang harus didaki.
Sebagaimana janji Allah, bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan, dan akhirnya dibalik semua kesulitan yang Maulida alami, terbitlah secercah harapan. Setelah melakukan pendaftaran dan melalui seleksi administrasi serta wawancara, Maulida dinyatakan lolos mendapatkan beasiswa yang diselenggarakan oleh Social Trust Fund (STF). Professor Nabilah Lubis Scholarship (PNLS) adalah sebuah program beasiswa khusus untuk mahasiswa yang tengah menempuh studi Bahasa dan Sastra Arab di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berkat beasiswa Professor Nabilah Lubis Scholarship (PNLS) yang diterimanya, Maulida tidak hanya mendapatkan bantuan finansial, tetapi juga kesempatan berharga untuk bertemu langsung dengan Prof. Nabilah Lubis, seorang tokoh filologis yang telah lama ia kagumi. Pertemuan itu adalah momen yang sangat berarti, bukan hanya karena bimbingan dan motivasi dari Prof. Nabilah, tetapi juga karena ia merasa seperti mendapatkan inspirasi dan semangat baru untuk terus maju. Prof. Nabilah Lubis, dalam pandangan Maulida adalah sosok yang luar biasa. Seseorang yang bukan hanya terkenal di kalangan akademisi tetapi juga dihormati karena dedikasinya yang tinggi dalam dunia ilmu pengetahuan. Maulida melihat Prof. Nabilah sebagai teladan sejati dalam menuntut ilmu.
Sebagai wisudawan terbaik, Maulida tidak hanya mengandalkan keberuntungan. Ia memiliki prinsip yang sangat jelas dalam menempuh perjalanan akademiknya. Maulida percaya bahwa kesuksesan bukanlah hasil dari keberuntungan semata, tetapi hasil dari usaha, doa, dan tawakal, sehingga dari prinsip tersebut menggambarkan keyakinannya bahwa meskipun manusia hanya bisa berencana, pada akhirnya Allah lah yang menentukan.
Dengan penuh rasa syukur, Maulida menegaskan betapa pentingnya dukungan dari STF dan para donatur beasiswa. “Terima kasih kepada seluruh jajaran direksi STF dan para donatur beasiswa, khususnya Prof. Nabilah Lubis yang telah membantu saya dan banyak mahasiswa lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak/Ibu sekalian dengan balasan yang berlipat ganda. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin,” ungkap Maulida dengan penuh keharuan.
Di hari wisuda yang penuh kebahagiaan itu, Maulida Pitriyah berdiri sebagai contoh nyata dari tekad dan semangat juang. Kisahnya adalah pengingat bahwa meskipun jalan mungkin berliku, akan tetapi dengan adanya dukungan, usaha, dan doa, maka setiap tantangan bisa dilewati dan impian bisa menjadi kenyataan.
Kontributor: Alfina Ika Arianti