Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, Jumat 11 Maret 2016 menjadi hari duka mendalam bagi keluarga almarhum Bapak Walidjo yang tinggal di Desa Bumijaya RT 3 RW 1 Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Pasalnya pada hari itu, Bapak Walidjo yang merupakan tulang punggung keluarga menghembuskan nafas terakhir di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari akibat penyakit Hepatitis A yang ia derita sejak 10 tahun silam.
Awalnya dokter telah memvonis umur Bapak Walidjo hanya sampai enam bulan. Namun Allah Swt berkehandak lain, beliau mampu bertahan meski harus keluar-masuk rumah sakit untuk menjalani opname.
Akibat dari penyakit yang dideritanya, beliau tidak lagi diperkenankan melakukan aktifitas berat. Padahal ia harus tetap nafkahi keluarga juga membiayai berobat untuk penyakitnya. Ia memiliki dua orang anak, yang satu telah menikah, sedangkan yang satunya lagi baru lulus SMA.
Sebelumnya Bapak Walidjo bekerja sebagai petani dan menjadi tukang potong pohon menggunakan gergaji mesin ( chain saw). Tapi ketika sakit ia dan istrinya memilih untuk membuka warung sembako kecil-kecilan di depan rumah. Selain warung sembako, ia membuka bengkel tambal ban juga tambal panci guna menambal kebutuhan ekonominya sehari-hari.
Meski penghasilannya pas-pasan Bapak Walidjo tetap berusaha menyisihkan sedikit penghasilannya untuk ditabung ke BMT Agro Banua. Bapak Walidjo juga mengikuti Program Tabungan Kesehatan Masyarakat (Bungkesmas).
Maka ketika beliau dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, Ibu Jamilah datang ke rumah keluarga almarhum Bapak Walidjo pada Minggu (24/4) mewakili BMT Agro Banua memberikan santunan kepada ahli waris keluarga sebesar Rp2.500.000,- (santunan meninggal dunia/natural death). Untuk keluarga almarhum, kami mendoakan semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah swt dan keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan. Amin.