Social Trust Fund UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melaksanakan Shortcourse “Beajar Islam untuk Profesional” pelaksanaan acara tersebut dengan tema Mengkontekstualisasikan Praktik Amal Sosial Nabi dinarasumberi oleh : Fuad Jabali, MA., Ph.D. (Dosen Prodi Sejarah dan Peradaban Islam, Peneliti PPIM UIN Jakarta), melalui Zoom meeting bersama STF UIN Jakarta pada Rabu, 20 April 2022.

Kegiatan ini merupakan sesi keempat serial Bispro yang bertujuan untuk memberi insights kepada para profesional dan masyarakat umum tentang Sejarah Nabi khususnya mengenai praktik amal sosialnya. Praktik amal sosial bukanlah praktik yang baru. Praktik ini telah ada sejak zaman Nabi. Dari berbagai riwayat Nabi terdapat beragam pesan kemanusiaan serta kedermawanan yang dilaksanakan melalui praktik amal sosial. Praktik amal sosial atau juga dikenal dengan Ibadah Sosial (Muta’adiyah) merupakan amal jariyah yang pahalanya akan tetap mengalir. Di zaman Nabi praktik ini di antaranya adalah zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

Berdasarkan pemaparan dari narasumber kontekstualisasi dari praktik amal sosial Nabi yakni untuk menaikkan dan membangun rasa kemanusiaan yang lebih tinggi dengan membekali keagamaan dan mempercayai bahwasanya Allah SWT maha tahu dan selalu punya solusi. Sebagaimana para terdahulu mendapatkan pencerahan dan  didekatkan oleh Allah SWT di dalam keluasan hatinya sehingga cara beliau mengamalkan segala sesuatunya tidak hanya berpikir tentang materi. Pertumbuhan dalam sisi ekonomi pada zaman dahulu pun tidak selalu menurun namun terjadi kelenturan pertumbuhan ekonomi pada zaman jahiliah. Dan kunci dari kenaikan dan pertumbuhan sisi ekonomi tersebut nabi Muhammad SAW mengaitkan segala hal dengan agama dan mendekatkan diri dengan diimbangi Allah SWT. Maka dari itu untuk mengamalkannya di zaman sekarang kita harus punya bedengan jangan sampai kita termasuk dalam jahiliyah amal sosial yang bisa menghantarkan manusia hanya memikirkan diri sendiri dan tidak memiliki rasa simpati itu kepada sesama sehingga manusia tersebut tidak akan bisa mewadahi keluasan kemanusiaan dan menaikkan cara fikir beragama seperti nabi Muhammad SAW. hal lain yang diterapkan nabi Muhammad SAW adalah uang maupun harta yang dia miliki dapat dijadikan sedekah atau trophy kepada sesama yang membutuhkan untuk memberikan penghargaan agar orang tersebut semakin semanat dalam menebarkan kebaikan dan melakukan amal sholeh lainnya. Jika segala sesuatu dikaitkan dengan Rasulullah SAW dan cara Allah SWT dalam memenuhi kebutuhan hambanya maka  hal yang lebih baik akan terus berdatangan kepada kita. Kemudian praktik amal sosial Nabi yang sudah dipaparkan oleh narasumber ternyata dapat dipraktikkan di masa kini dengan cara menebarkan amal kebaikan dimanapun kita berada dengan meluaskan hati dan cara berpikir untuk peduli terhadap sesama dan mengaitkan segalanya dengan melihat cara Allah yang telah memberikan apapun yang telah kita miliki dan berbuat kebaikan juga merupakan rasa syukur kita kepada Allah SWT.

Semoga Allah SWT. Menerima dan meridhai segala amal perbuatan kita dan menjadikan kita manusia yang tak pernah putus dalam berbuat kebaikan. Aamiin…

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu Narasumber maupun moderator yang telah mensukseskan program BISPRO kami.

Teruslah berbuat baik dan menorehkan senyuman di wajah mereka, karena dibalik senyum mereka ada keberkahan kita.

#stfuinjakarta #uinjkt #uin #bispro #bispro4

Penulis: Hanni Alicia Islamiya, Jurusan Tadris Fisika FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here